Layanan

"Selamat Datang Di Blog Peribadi Saya, Semoga dengan mengujungi Blog ini anda dapat mendapatkan informasi-informasi yang saya buat. Segala kekuarangannya saya minta maaf..."

kontain

Cam 1

Sabtu, 15 Januari 2011

LPJ ISPA 2010-2011, Pon-Pes UQI Segera Ganti Kepengurusan



Panitia PERGARUS (Pergantian Pengurus) Pondok Pesantren Ummul Quro Al-Ilami disibukan dengan persiapan LPJ (Lembar Pertanggung Jawaban) untuk pengurus masa bahkti 2010-2011. Para Pengurus mengaku siap  untuk melaporkan pertanggung jawabannya sebagai pengurus yang bertanggung jawab menjabat selama satu tahun ini. “LPJ adalah bahan laporan seorang pangurus dalam menjalankan suatu roda organisasi dalam waktu yang sudah ditentukan” ujar Andir Wahyudi Ketua umum ISPA (Ikatan Santri Putra) Pon-Pes UQI. kemarin (08/01/2011).
Panitia pergarus yang diambil dari kelas sepuluh ini, menjadi patokan pergantian pengurus dari masa bahkti 2010-2011 ke pengurus masa bahkti 2011-2012, tidak jauh berbeda dari LPJ tahun sebelunya, khusus untuk LPJ baigan dilaksanakan didalam kelas yang sudah disediakan oleh panitia pergarus sedangkan LPJ ketua ISPA, Skretaris dan Bendahara dilaksanakan didalam masji secara bersamaan, “kekurangan dan kelebihan pengurus itu bisa dilihat lewat LPJ ini” tandas Andri.
LPJ dimulai pukul 08:00 WIB didalam kelas dan diteruskan dengan LPJ ketua ISPA didalam Masjid oleh pergarus, sementara itu Majlis Pembimbing Organisasi (MPO) Ust. Harliana memantau semua jalannya acara LPJ ini, mulai dari kinerja pergarus, peserta LPJ dan para anggota yang terdiri dari santri kelas Tsanawiyah dan Aliyah kelas sebelas (calao pengurus).
Andri wahyudi juga berharap bahwa LPJ ini bisa menjadi awal dari segalanya ia juga berharap kepada para pengurus masa bhakti 2010-2011 agar mereka bisa mengambil pengalaman sebanyak-banyaknya dan bisa mengalamalakan pengalamana-pengalamannya selama satu tahun ini “maksudnya ketika jabatan kami ini berakhir itu hanyalah akhir jabatan saja dan sebenarnya ini adalah awal dari untuk memuli hidup yang lbih baik” tandasnya.
Bgainya menjadi seorang pengurus adalah suatu kebahagiaan karena mendapatkan amanah untuk menjadi seorang pengurus walalu dalam keadaa haqiqinya kita belum pantas untuk menjadi pengurus yang benar. “kami merasa berat dan merasa bersedih hati kaena kami harus meningglakan roda keoraganisasian ini, meski tidak sedikit mansi dan kepahitan yang kami lalui, tapi itu semua mengukin kenangan yang terindah dan tak terlupakan” tandas Andri Wahudi sambil melamun. (Rep GS. Arif Abdurrahman/ MA Ummul Quro Al-Ilami)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar